-

Konsep Baru Dapat Uang Melimpah Dari Internet
Didukung sistem anti-gagal. Mudah, murah dan hasil pasti melimpah. Bukan HYIP, Bukan MLM, Bukan skema cepat kaya, [ KLIK DI SINI ]

Cipto Junaedy Ebook, Eksklusif Dalam Bentuk Ebook
Strategi rahasia membeli property (rumah, ruko, tanah, apartemen dan lainnya) TANPA hutang, tanpa KPR, tanpa uang, tidak usah nunggu harga miring, dan TUNAI, [ KLIK DI SINI ]

Script Website Bisnis Investasi Online Lock Vositor
Dengan Script otomatis ini, anda bisa bikin website investasi online, milik anda sendiri. Selanjutnya anda bisa kelola dana investor di bisnis anda, [ KLIK DI SINI ]

Sekolah Bisnis Pengusaha & Internet Marketer
Menjadi pengusaha online itu MUDAH. Tampang pas-pasan juga bisa. Registrasi sebagai free-member sekarang dan dapatkan EBOOK GRATIS, [ KLIK DI SINI ]

informasi bisnis & online opportunity

Selasa, 29 Juni 2010

Keraton Sumenep di Jawa Timur


Keraton Sumenep di Jawa Timur dikenal dengan  sebutan “Potre Koneng” (Putri Kuning). Julukan ini muncul karena di bekas  Keraton Sumenep pernah hidup seorang permaisuri keraton, Ratu Ayu Tirto Negoro, yang memiliki kulit kuning bersih yang berasal dari negeri Cina. Untuk menghormati sang permaisuri, atap Keraton Sumenep diberi warna kuning cerah.

Bangunan Keraton Sumenep didirikan pada paruh kedua abad ke-18 atas prakarsa Raja Sumenep, yaitu Penembahan Sumolo atau  Tumenggung Arya Nata Kusuma. Keraton ini diarsiteki oleh seorang China bernama  Liaw Piau Ngo. Melalui tangan Liaw Piau Ngo inilah lahir sebuah bangunan  keraton yang unik, yang memadukan gaya arsitektur Eropa, China, dan Jawa.



Dengan mengunjungi keraton ini, wisatawan dapat  melihat langsung hasil akuturasi budaya Jawa, Eropa, dan Cina yang membentuk  bangunan Keraton Sumenep. Pada bangunan Keraton Sumenep, pengunjung dapat melihat nuansa keraton Jawa dengan pilar-pilar dan lekuk ornamennya yang bergaya  Eropa serta rangkaian atap yang menyerupai kelenteng Cina.

Secara umum komposisi bangunan pada Keraton  Sumenep tidak berbeda dengan keraton-keraton di Jawa, misalnya sama-sama  memiliki pendopo yang cukup luas untuk menerima tamu, ruang peristirahatan  raja, serta lokasi pemandian untuk permaisuri dan putri-putri raja.

Sebelum memasuki keraton, pengunjung akan  disambut gapura dengan nama “Labang Mesem”. Dalam bahasa Indonesia  “labang” berarti pintu, dan “mesem” adalah senyum. Gapura ini melambangkan keramahan keraton terhadap para tamu yang berkunjung. Di sisi kanan keraton,  terdapat “Kantor Koneng”, yaitu ruang kerja raja Sumenep, yang sekarang  difungsikan sebagai museum. Ruangan ini berisi koleksi peralatan rumah tangga  keraton. Di luar keraton, wisatawan juga dapat mengunjungi Masjid Jamik Sumenep  yang usianya tak jauh berbeda dengan usia Keraton Sumenep.

Keraton Sumenep terletak di pusat kota (dekat alun-alun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Untuk menuju kota Kabupaten Sumenep wisatawan  harus menyeberangi pantai utara Jawa melewati Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya  menuju Pelabuhan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura dengan memanfaatkan jasa  kapal feri. Lama perjalanan + setengah jam dengan biaya sekitar Rp.  2.000. Pelabuhan ini terletak di ujung barat pulau Madura,  sedangkan letak Keraton Sumenep berada di ujung timur pulau yang berjarak + 90 km dari Pelabuhan Kamal. Atau anda dapat juga naik jembatan Suramadu dari Surabaya langsung menuju Madura. Perjalanan dari Pelabuhan Kamal ke kota Sumenep dapat  ditempuh dengan bus maupun minibus dengan lama perjalanan sekitar 3 jam.

Wisatawan yang berkunjung ke Keraton Sumenep dapat memperoleh keterangan tambahan mengenai sejarah dan perkembangan keraton dari  pengelola keraton yang bertindak sebagai guide. Jika memerlukan menginap,  di sekitar museum terdapat penginapan berupa hotel.

Penulis : Lukman Solihin
Sumber: wisatamelayu
Foto : disbudparporayeptiranikabarmadurapydnew

Tidak ada komentar:

Posting Komentar