-

Konsep Baru Dapat Uang Melimpah Dari Internet
Didukung sistem anti-gagal. Mudah, murah dan hasil pasti melimpah. Bukan HYIP, Bukan MLM, Bukan skema cepat kaya, [ KLIK DI SINI ]

Cipto Junaedy Ebook, Eksklusif Dalam Bentuk Ebook
Strategi rahasia membeli property (rumah, ruko, tanah, apartemen dan lainnya) TANPA hutang, tanpa KPR, tanpa uang, tidak usah nunggu harga miring, dan TUNAI, [ KLIK DI SINI ]

Script Website Bisnis Investasi Online Lock Vositor
Dengan Script otomatis ini, anda bisa bikin website investasi online, milik anda sendiri. Selanjutnya anda bisa kelola dana investor di bisnis anda, [ KLIK DI SINI ]

Sekolah Bisnis Pengusaha & Internet Marketer
Menjadi pengusaha online itu MUDAH. Tampang pas-pasan juga bisa. Registrasi sebagai free-member sekarang dan dapatkan EBOOK GRATIS, [ KLIK DI SINI ]

informasi bisnis & online opportunity

Selasa, 29 Juni 2010

Plangon


PlangonPagi itu beberapa ekor monyet bergelantungan di atas pohon, bahkan beberapa diantara mereka duduk-duduk dengan santai di lokasi parkir kendaraan, seakan-akan ingin mengucapkan selamat datang kepada para pengunjung obyek wisata Plangon.  Tak jauh dari Kota Cirebon, kurang lebih 5 kilometer sebelah barat kota Cirebon, kita bisa singgah di obyek wisata yang berbeda dari obyek-obyek wisata lainnya di kota Cirebon.

Obyek wisata ini merupakan
perpaduan antara nilai-nilai sejarah, kesejukan alam dan adanya komunitas monyet dengan jumlah lumayan banyak di tempat tersebut. Dengan potensi tersebut, tempat ini sangat layak untuk dijadikan salah satu tujuan wisata di Cirebon.Tepatnya, lokasi ini berada di desa Babakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

       
PlangonPlangon sendiri berasal dari kata tegal klangenan yang berarti sebuah tempat atau bukit untuk menenangkan diri. Alkisah sekitar 4 abad yang silam ada dua orang pangeran yang bernama Pangeran Panjunan dan Pangeran Kajaksan mencari tempat yang tenang untuk memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupan yang sedang dihadapi. Akhirnya kedua orang tersebut menemukan sebuah bukit yang terletak di sebelah barat kota Cirebon yang dianggap sebagai tempat yang paling cocok untuk melaksanakan maksud tersebut. Kedua orang pangeran yang konon masih keturunan dari Bagdad naik ke atas bukit. Dalam perjalanan ke atas bukit, kedua Pangeran itu dihadang oleh penjaga hutan Plangon yang bernama Pangeran Arya Jumeneng. Kedua pangeran dari Bagdad itu  dapat memenangkan pertarungan, dan akhirnya ketika sampai di atas bukit kedua Pangeran itu  membuat tempat peristirahatan, yang akhirnya sampai sekarang menjadi tempat makam kedua Pangeran tersebut.

Memang bagi para pengunjung yang baru berkunjung ke sini, kesan seram memang terasa. Selain karena memang hutannya yang cukup lebat, juga setiap gerak kita akan diikuti oleh monyet-monyet yang terkadang sedikit jahil. Untuk itu, ketika naik bukit , pawang setempat setidaknya menyertai kita untuk membantu jikalau monyet-monyet tersebut menjadi nakal terhadap para pengunjung. Untuk sampai ke puncak bukit Plangon kita harus menaiki banyak tangga , tidak ada yang tahu tentang jumlah tangga tersebut, bahkan pawangnya sendiri. Tapi dengan berjalan santai kita memerlukan waktu setengah jam untuk sampai puncak Plangon.
       
PlangonMemasuki tangga-tangga pertama, puluhan monyet sudah mulai mengikuti kita, ada yang sekedar mengikuti dan ada yang meminta makanan. Untuk itu para pengunjung disarankan membawa makanan, seperti kacang-kacangan, yang akan kita berikan kepada monyet-monyet tersebut. Setelah beberapa puluh tangga, pawang Plangon memberikan penjelasan,"bahwa di hutan ini ada 6 kerajaan monyet, dimana masing-masing wilayah dipimpin oleh satu jawara monyet". Wilayah satu adalah wilayah paling bawah, yang dipimpin oleh si Jefri, wilayah dua sampai enam adalah semakin ke atas sampai puncak, yang dipimpin oleh masing-masing jawara monyet yaitu, Si Acing, Si Bondol, Si Werman, Si Mandor dan Si Swing.

Tidak ada yang tahu pasti, darimana asal monyet tersebut, apakah memang sudah ada dari dulunya, atau hewan peliharaan Pangeran Panjunan dan Pangeran Kajaksan. Yang jelas, monyet tersebut berada di hutan Plangon dan berkembang biak dengan baik. Tapi memang ada beberapa hal, yang menurut penduduk sekitar adalah aneh. anehnya, ada hari-hari tertentu dimana monyet-monyet tersebut tidak turun ke bawah, tapi terus bersembunyi di pohon. hari-hari tersebut diantaranya jatuh pada tanggal satu muharam. Pernah suatu kali dicoba, disepanjang tangga naik ke puncak ditebarkan ratusan makanan pada tanggal satu Muharram, ternyata tidak ada satupun monyet yang mengambil makanan tersebut. Bandingkan dengan hari-hari lain, jangankan ditaruh ditanah, masih dipegang ditangan saja, makanan yang dibawa bisa diserobot oleh monyet-monyet tersebut.

PlangonAkhirnya setelah sampai di puncak bukit, kita bisa melihat makam kedua Pangeran tersebut, dengan tanah sekitar makam yang datar. Bangunan dengan luas kurang lebih 100 meter persegi tersebut, terlihat banyak ditumbuhi lumut karena umurnya yang sudah sangat tua. Makam tersebut terkunci, karena pada hari-hari tertentu saja dibuka. Ditengarai, tanah datar sekitar makam adalah tempat berkumpulnya para murid kedua Pangeran tersebut, dimana Sang Pangeran memberikan wejangan-wejangannya. Sembari melepas lelah, kita bisa duduk-duduk didepan makam, sambil menikmati kesejukan dan keasrian alam sekitar, sambil terus ditemani oleh monyet-monyet yang terus menguntiti kita.

Penulis : AMGD
Lokasi : Babakan, Sumber, Cirebon
Fotografer : AMGD, beritacerbon
Sumber : Navigasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar